Sering kali kita menjumpai orang mengatakan "Gak mungkin keterima" atau "yah, kemampuan gue mah pas-pasan" ketika seseorang membaca informasi mengenai beasiswa. Namun tak sedikit pula yang bermodalkan kemampuan yang 'pas-pasan', bahkan kurang memenuhi kriteria, justru overconfidence mengajukan diri untuk mengambil beasiswa. Hasilnya? sudah jelas ditolak.
Setiap penyedia beasiswa memiliki standar masing-masing dalam persyaratannya. Penyedia beasiswa di luar negeri memiliki standar 'di atas' beasiswa di dalam negeri dalam persyaratannya.
Berikut adalah tips bagi calon mahasiswa yang berminat kuliah di luar negeri dan mengambil beasiswa luar negeri dan cara mempersiapkan diri dalam mengambil beasiswa luar negeri.
1. penguasaan bahasa asing (negara tujuan), dan khususnya Bahasa Inggris. Mau tidak mau dan suka tidak suka, bahasa asing adalah syarat mutlak untuk studi di luar negeri.
2. Mengetahui kriteria dan persyaratan. Proaktiflah mencari segala informasi, serta mempelajari dengan seksama kriteria di masing-masing program beasiswa.
3. Mempersiapkan kelengkapan dokumen sesuai dengan syarat yang ditentukan. Tak perlu heran jika Anda diminta untuk memberikannya dalam beberapa salinan, karena tim panelis yang melakukan seleksi biasanya lebih sari satu orang. Hal itu juga berguna sebagai peluru cadangan, manakala ada salah satu dokumen Anda yang tidak lengkap.
4. Persiapkan diri dengan visi dan misi di luar hal-hal yang bersifat akademis pada saat wawancara dengan panelis.
5. Hubungannya dengan poin 1, Minimal skor TOEFL internasional mencapai 550. Selain itu, kemahiran dalam menulis essai juga perlu dipersiapkan. Tulis dan manfaatkan media yang tersedia untuk menulis sebanyak-banyaknya. Melalui essai yang Anda tulis, panelis menilai kreatifitas dan cara Anda mengembangkan ide.
Ada satu hal yang sering dilupakan oleh calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri. Saat ini, banyak negara yang menerapkan "Deposit hidup" bagi orang asing. Tiap-tiap negara memiliki standar masing-masing (bisa ditanyakan di Kedubes negara bersangkutan di Indonesia). Banyak calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri tidak mengetahui hal ini. jadi perlu ditambahkan poin ke-6.
6. Persiapkan diri secara finansial, sebagai jaminan hidup di negara tujuan. Banyak juga beasiswa yang menyertakan jaminan hidup, namun peserta harus menjamin secara mandiri dahulu, baru nantinya akan digantikan oleh pemberi beasiswa.(Njep)
Setiap penyedia beasiswa memiliki standar masing-masing dalam persyaratannya. Penyedia beasiswa di luar negeri memiliki standar 'di atas' beasiswa di dalam negeri dalam persyaratannya.
Berikut adalah tips bagi calon mahasiswa yang berminat kuliah di luar negeri dan mengambil beasiswa luar negeri dan cara mempersiapkan diri dalam mengambil beasiswa luar negeri.
1. penguasaan bahasa asing (negara tujuan), dan khususnya Bahasa Inggris. Mau tidak mau dan suka tidak suka, bahasa asing adalah syarat mutlak untuk studi di luar negeri.
2. Mengetahui kriteria dan persyaratan. Proaktiflah mencari segala informasi, serta mempelajari dengan seksama kriteria di masing-masing program beasiswa.
3. Mempersiapkan kelengkapan dokumen sesuai dengan syarat yang ditentukan. Tak perlu heran jika Anda diminta untuk memberikannya dalam beberapa salinan, karena tim panelis yang melakukan seleksi biasanya lebih sari satu orang. Hal itu juga berguna sebagai peluru cadangan, manakala ada salah satu dokumen Anda yang tidak lengkap.
4. Persiapkan diri dengan visi dan misi di luar hal-hal yang bersifat akademis pada saat wawancara dengan panelis.
5. Hubungannya dengan poin 1, Minimal skor TOEFL internasional mencapai 550. Selain itu, kemahiran dalam menulis essai juga perlu dipersiapkan. Tulis dan manfaatkan media yang tersedia untuk menulis sebanyak-banyaknya. Melalui essai yang Anda tulis, panelis menilai kreatifitas dan cara Anda mengembangkan ide.
Ada satu hal yang sering dilupakan oleh calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri. Saat ini, banyak negara yang menerapkan "Deposit hidup" bagi orang asing. Tiap-tiap negara memiliki standar masing-masing (bisa ditanyakan di Kedubes negara bersangkutan di Indonesia). Banyak calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri tidak mengetahui hal ini. jadi perlu ditambahkan poin ke-6.
6. Persiapkan diri secara finansial, sebagai jaminan hidup di negara tujuan. Banyak juga beasiswa yang menyertakan jaminan hidup, namun peserta harus menjamin secara mandiri dahulu, baru nantinya akan digantikan oleh pemberi beasiswa.(Njep)
susah kalau ngambil beasiswa
BalasHapus