SEMUA
pekerja yang sedang merintis karier tentunya ingin meraih kesuksesan.
Untuk mencapai kata sukses, ternyata tidak cukup dengan bekerja keras
saja, Anda pun bisa memilih untuk bekerja cerdas.
Menjadi sebuah
konsekuensi logis, bahwa untuk meraih kesuksesan Anda memang dituntut
bekerja keras. Itu adalah salah satu nilai lebih yang bakal dilihat oleh
perusahaan tempat Anda membangun karier.
Akan
tetapi kerja keras hanya sebuah syarat “cukup” untuk berkarier.
Bila
Anda tidak bisa mengaturnya dengan baik, hal itu justru bakal mendorong
Anda menjadi lupa waktu dan terperangkap dalam rutinitas tugas yang
tidak bisa dinikmati lagi.
Menjadi hardworker identik dengan
berada lebih lama di kantor sejatinya sudah dianggap tidak lagi efisien.
Bahkan, hal ini menjadi aktivitas yang memboroskan. Penambahan jam
kerja bisa membuat Anda dinilai tidak memiliki manajemen kerja yang baik
sehingga tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sesuai jam
kerja.
Tidak salah kiranya dengan kondisi itu, para pekerja keras
sering mengeluh bahwa kerja keras dan pengorbanan terkadang tidak
sepadan dengan hasil yang mereka dapat. Akan lebih membuat kesal jika
banyak orang yang lebih santai malah punya karier jauh lebih baik dari
apa yang Anda miliki.
Menurut Margaret Steen, seorang ahli karier,
jika kerja keras tidak sesuai dengan yang didapat, maka berhentilah
menjadi hardworker. Namun, itu bukan berarti Anda bermalas-malasan atau
tidak mengerjakan tanggung jawab sebagai karyawan. Berhenti menjai
hardworker berarti waktunya Anda mengubah pola dan mekanisme kerja.
Kerja
cerdas atau smart worker yaitu pembagian atau manajemen waktu,
melakukan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Yaitu dengan cara lebih
memusatkan perhatian pada pekerjaan.
Dengan fokus pada pekerjaan,
semuanya bisa terselesaikan dengan lebih cepat. Hal-hal tidak penting
dapat dilakukan usai jam kerja.
Jangan pernah menunda pekerjaan, sikap seperti itu sangat penting tidak diabaikan oleh kita.
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar